Search Repository STKIP 'Aisyiyah Riau

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat serta mengevaluasi kesiapsiagaan anak terhadap gempa bumi melalui implementasi permainan sirkuit di TK Negeri Pembina 3 Pekanbaru. Permainan sirkuit dirancang sebagai metode interaktif dan menyenangkan untuk melatih anak-anak dalam menghadapi situasi darurat, khususnya gempa bumi. Pendekatan kualitatif digunakan dengan fokus pada deskripsi dan analisis SWOT terhadap implementasi permainan ini. Subjek penelitian merupakan anak usia 5-6 tahun sebanyak 15 anak sebagai uji coba terbatas. Respons positif anak-anak terhadap simulasi gempa bumi juga menjadi kekuatan utama. Peluang permainan sirkuit mencakup peningkatan kesadaran tentang mitigasi bencana. Data dikumpulkan melalui observasi langsung terhadap partisipasi anak dalam setiap pos permainan sirkuit, wawancara dengan guru, serta dokumentasi aktivitas permainan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan sirkuit dapat menanamkan kesiapsiagaan anak terhadap gempa bumi dengan memperkuat pemahaman mereka terhadap risiko dan tindakan mitigasi sederhana. Kesimpulannya, permainan sirkuit memiliki 5 faktor pendorong, desain yang memiliki daya tarik visual dan edukatif, relevansi dengan kurikulum, kesesuaian dengan perkembangan anak, peluang di implementasikan dalam kurikulum, dan potensi kolaborasi. Empat faktor penghambat yaitu, belum memiliki panduan, evaluasi yang kurang terukur, pesaing dengan permainan serupa dan finansial. Rekomendasi pengembangan lebih lanjut termasuk memanfaatkan kekuatan yang ada, mengatasi kelemahan, dan memanfaatkan peluang untuk meningkatkan dampak pendidikan dan sosial permainan sirkuit dalam mitigasi bencana.

The aim of this study is to examine the factors driving and inhibiting children's preparedness for earthquakes through the implementation of a circuit game at TK Negeri Pembina 3 Pekanbaru. The circuit game is designed as an interactive and enjoyable method to train children in facing emergency situations, particularly earthquakes. A qualitative approach was used, focusing on the description and SWOT analysis of the game implementation. The study subjects were 15 children aged 5-6 years in a limited trial. The positive response of children to the earthquake simulation was a major strength. The opportunities presented by the circuit game include raising awareness about disaster mitigation. Data were collected through direct observation of children's participation in each circuit game station, interviews with teachers, and documentation of game activities. The results indicate that the circuit game enhances children's earthquake preparedness by strengthening their understanding of risks and simple mitigation actions. In conclusion, the circuit game exhibits five driving factors: visually appealing and educational design, alignment with the curriculum, suitability for children's development, potential for curriculum integration, and collaborative opportunities. Four inhibiting factors include lack of guidelines, insufficient evaluation, competition from similar games, and financial constraints. Further development recommendations include leveraging existing strengths, addressing weaknesses, and seizing opportunities to enhance the educational and social impact of the circuit game in disaster mitigation