PERAN GURU DALAM MEMBENTUK DISIPLIN ANAK (KESEPAKATAN KELAS) USIA 5-6 TAHUN DI TKN PEMBINA SELATPANJANG TIMUR

Categorie(s):
   Skripsi,Thesis,Disertasi
Author(s):
   FIKA QOMARIAH
Tahun:
   2025
NIM Mahasiswa:
 21306021077
Nama Mahasiswa:
 FIKA QOMARIAH
Nama Penulis:
 FIKA QOMARIAH
Item Type:
 Skripsi
Additional Info:
 Skripsi Mahasiswa
Keyword(s):
Disiplin, Kesepakatan, Kelas
Abstract :
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk menganalisis dan mengetahui peran guru dalam membentuk disiplin anak (kesepakatan kelas) Usia 5-6 Tahun di TKN Pembina Selatpanjang Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif ini digunakan untuk menjelaskan data dari hasil penelitian dan menggambarkan apa adanya tentang peran guru dalam membentuk disiplin anak (kesepakatan kelas) Usia 5-6 Tahun di TKN Pembina Selatpanjang Timur. Perencanaan disusun dan dirancang secara sistematis kemudian dianalisis secara kualitatif setelah melakukan observasi dan wawncara dilapangan kemudian hasil observasi dan wawancara dianalisis, selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa peran guru dalam membentuk disiplin anak (kesepakatan kelas) Usia 5-6 Tahun di TKN Pembina Selatpanjang Timur berdasarkan hasil dari observasi sebanyak 5 kali diobservasi berada pada tingkatan 52 % . Dengan persentase hasil data observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam membentuk disiplin anak (kesepakatan kelas) Usia 5-6 Tahun di TKN Pembina Selatpanjang Timur termasuk kurang efektif. Dan masih adanya kendala guru dalam membentuk disiplin anak (kesepakatan kelas) Usia 5-6 Tahun di TKN Pembina Selatpanjang Timur berdasarkan hasil dari wawancara, sehingga pada penelitian penulis dikatakan kurang efektif dikarenakan ada beberapa kendala antara lain; Keterbatasan kemampuan mengelola emosi, Kurangnya kesabaran, Keterbatasan pengetahuan tentang perkembangan anak, Kurangnya komunikasi yang efektif, Keterlibatan orang tua, Kurangnya pelatihan dan pengembangan, Keterbatasan waktu, Kurangnya dukungan dari sekolah, Keterbatasan kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan anak.