Search Repository STKIP 'Aisyiyah Riau

Suku Akit merupakan salah satu kelompok masyarakat adat yang tinggal di wilayah pesisir dengan akses terbatas terhadap fasilitas pendidikan moder.
Keinginan masyarakat suku Akit untuk meyekolahkan anak nya ke PAUD sangat
rendah bahkan mereka beranggapan tidak penting dan hanya buang waktu dan lebih baik pergi ke laut menyemur udang. Maka dri itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Suku Akit terhadap pendidikan anak usia dini (PAUD). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Suku Akit memiliki persepsi yang unik terhadap PAUD, yang dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya, tradisi, dan kondisi sosialekonomi mereka. Meskipun mereka menyadari pentingnya pendidikan, terdapat beberapa kendala seperti jarak yang jauh ke sekolah, kurangnya tenaga pengajar, dan keterbatasan ekonomi yang menghambat partisipasi anak-anak dalam PAUD. Selain itu, masyarakat Suku Akit lebih mengutamakan pendidikan informal yang berbasis pada kearifan lokal dan keterampilan hidup yang diwariskan secara turuntemurun. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pendekatan yang lebih inklusif
dan sensitif terhadap budaya dalam merancang program PAUD untuk masyarakat Suku Akit, sehingga dapat menjembatani kebutuhan pendidikan modern dengan nilai-nilai lokal yang mereka pegang teguh.

The Akit tribe is one of the indigenous people living in coastal rural areas with limited access to modern educational facilities. The desire of the Akit tribe to send their children to PAUD is very low, they even think it is not important and just a waste of time and it is better to go to the sea to stew shrimp. Therefore, this study aims to determine the perception of the Akit tribe towards early childhood education (PAUD). The research method used is qualitative with an ethnographic approach. Data were collected through in-depth interviews, documentation. The results of the study show that the Akit tribe has a unique perception of PAUD, which is influenced by their cultural values, traditions, and socio-economic conditions. Although they realize the importance of education, there are several obstacles such as the long distance to school, lack of teachers, and economic limitations that hinder children's participation
in PAUD. In addition, the Akit tribe prioritizes informal education based on local
wisdom and life skills that are passed down from generation to generation. This study recommends the need for a more inclusive and culturally sensitive approach in designing PAUD programs for the Akit community, so that it can bridge the needs of modern education with the local values they hold dear.